capoeiravadiacao.org Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan sikap tegasnya dalam menjaga laju ekonomi nasional. Setelah Menteri Keuangan Purbaya menyurati para gubernur, bupati, dan wali kota agar mempercepat realisasi belanja daerah, kini Prabowo turun tangan langsung untuk memastikan instruksi tersebut dijalankan.
Dalam rapat terbatas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma sebelum berangkat ke Australia, Prabowo memerintahkan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi melakukan evaluasi menyeluruh terhadap serapan anggaran daerah. Fokus utama adalah memastikan dana transfer dari pemerintah pusat benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat sebelum tahun anggaran berakhir.
“Kita tidak bisa membiarkan dana mengendap di rekening daerah. Uang rakyat harus segera kembali ke rakyat melalui pembangunan, infrastruktur, dan pelayanan publik,” ujar Prabowo dalam arahannya kepada para pejabat terkait.
Dana Transfer Daerah Masih Lamban Terserap
Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, hingga memasuki kuartal akhir, masih banyak daerah yang memiliki serapan anggaran di bawah 70 persen. Padahal dana transfer dari pusat ke daerah mencapai ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat. Dana yang tidak segera digunakan dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi daerah, memperlambat pembangunan, dan mengurangi efektivitas kebijakan fiskal nasional.
Purbaya sebelumnya telah mengirimkan surat resmi kepada seluruh kepala daerah agar segera mempercepat realisasi belanja modal dan program sosial. Surat itu menegaskan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah demi menjaga stabilitas fiskal nasional.
Fokus pada Pembangunan dan Program Sosial
Dalam arahannya, Prabowo menekankan agar dana yang telah ditransfer tidak hanya diserap cepat, tetapi juga digunakan secara tepat sasaran. Prioritas diarahkan pada pembangunan infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan, serta dukungan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Ia juga meminta kementerian terkait, termasuk Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas, ikut mengawasi penggunaan dana agar tidak terjadi penyimpangan. “Kita ingin percepatan, bukan asal belanja. Setiap rupiah harus menghasilkan manfaat,” tegasnya.
Pemerintah menilai percepatan penggunaan anggaran akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di tengah ketidakpastian global. Selain itu, dana tersebut diharapkan menjadi katalis untuk memperkuat daya beli masyarakat menjelang akhir tahun.
Koordinasi Antar Lembaga Jadi Kunci
Untuk memastikan kebijakan berjalan efektif, Presiden meminta seluruh lembaga terkait memperkuat koordinasi. Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diminta membentuk satuan tugas pemantauan penyerapan anggaran daerah.
Satuan tugas ini bertugas melakukan monitoring real-time terhadap arus dana dan progres kegiatan di lapangan. Sistem pelaporan akan diintegrasikan dengan aplikasi keuangan daerah, sehingga pemerintah pusat dapat memantau penggunaan dana secara digital dan transparan.
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Prabowo untuk mewujudkan pemerintahan yang efisien dan bebas kebocoran anggaran. “Kita ingin setiap rupiah yang dikirim ke daerah menghasilkan dampak nyata, bukan hanya laporan di atas kertas,” kata salah satu staf presiden yang hadir dalam rapat.
Dorongan Politik Anggaran yang Produktif
Selain aspek teknis, intervensi langsung Presiden juga membawa pesan politik yang kuat. Prabowo ingin mengubah paradigma lama di mana banyak daerah menunda realisasi anggaran hingga akhir tahun demi alasan administrasi.
Menurutnya, pola tersebut sudah harus ditinggalkan karena berdampak pada rendahnya kecepatan pelayanan publik.
“Belanja pemerintah bukan sekadar angka, tapi instrumen untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ungkap seorang pejabat dari Kemenkeu.
Kebijakan percepatan ini juga dianggap penting untuk mendukung Program Ketahanan Pangan dan Infrastruktur Dasar Nasional, dua agenda besar pemerintahan Prabowo yang memerlukan sinergi kuat dengan pemerintah daerah.
Potensi Hambatan di Lapangan
Meski dorongan politik dan teknis sudah kuat, pelaksanaan di lapangan tetap menghadapi tantangan. Sejumlah kepala daerah masih mengeluhkan masalah birokrasi, proses pengadaan barang dan jasa yang panjang, serta keterbatasan sumber daya manusia di bidang keuangan daerah.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah pusat berencana mengirimkan tim asistensi ke daerah-daerah dengan serapan anggaran rendah. Tim tersebut akan membantu mempercepat proses administrasi tanpa mengorbankan akuntabilitas.
Selain itu, Kemenkeu juga akan memberikan insentif fiskal bagi daerah yang mampu merealisasikan belanja di atas 95 persen sebelum akhir tahun. Sebaliknya, daerah dengan kinerja buruk akan mendapat penilaian khusus dalam alokasi transfer tahun berikutnya.
Prabowo Tekankan Disiplin dan Akuntabilitas
Dalam penutupan rapat, Prabowo kembali menegaskan pentingnya disiplin fiskal dan tanggung jawab moral dalam mengelola dana publik. Ia meminta setiap kepala daerah memahami bahwa anggaran bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan amanah rakyat yang harus dipertanggungjawabkan.
“Jangan sampai uang rakyat tidur di kas daerah sementara masyarakat menunggu pembangunan,” ujar Prabowo dengan nada tegas.
Pernyataan ini disambut dukungan dari para menteri yang hadir. Mereka menilai langkah Presiden turun tangan secara langsung adalah bentuk kepemimpinan yang solutif dan responsif terhadap situasi ekonomi nasional.
Penutup: Percepatan Demi Rakyat
Langkah Presiden Prabowo turun tangan setelah Purbaya menyurati para kepala daerah menunjukkan komitmen pemerintah memperkuat sinergi fiskal antara pusat dan daerah.
Percepatan realisasi belanja bukan semata urusan administratif, tetapi bagian dari strategi besar menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan koordinasi yang lebih erat dan pengawasan digital yang ketat, pemerintah berharap dana transfer tidak lagi menumpuk tanpa manfaat. Uang negara harus kembali ke masyarakat dalam bentuk jalan yang lebih baik, layanan publik yang cepat, dan kehidupan yang lebih sejahtera.
Prabowo menutup arahannya dengan pesan sederhana namun bermakna:
“Uang rakyat harus bekerja untuk rakyat. Bukan disimpan, tapi dijalankan untuk kemajuan bangsa.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarjawa.web.id
