capoeiravadiacao – Kasus keracunan makanan yang berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meningkat, terutama di Kabupaten Bandung Barat yang mencatat 1.333 siswa menjadi korban hingga 28 September 2025. Pemerintah daerah sudah menetapkan kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Secara nasional, laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat total korban mencapai 6.452 anak pada 21 September 2025.
Respons Presiden Prabowo: Akan Panggil Kepala BGN dan Pejabat Terkait
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan respons serius atas situasi ini. Usai kembali dari luar negeri, ia menyatakan akan segera memanggil Kepala Badan Guru Nasional (BGN) beserta sejumlah pejabat untuk membahas masalah ini secara mendalam. Prabowo mengakui bahwa hambatan dalam pelaksanaan program MBG yang menyasar jutaan anak di seluruh Indonesia memang tidak bisa dihindari, namun ia optimis masalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Ajakan Presiden Prabowo Agar Kasus MBG Tidak Dipolitisasi
Dalam pernyataannya, Prabowo juga mengimbau agar kasus ini tidak dijadikan ajang politisasi. Ia mengingatkan bahwa tujuan utama MBG adalah membantu anak-anak yang kekurangan gizi dan kesulitan makan. Prabowo mengajak masyarakat untuk memahami niat baik program ini dan bersama-sama mengatasi permasalahan tanpa mengadu domba.
Kritik JPPI dan Pakar Gizi Soal Pengawasan Program MBG
JPPI menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah daerah, terutama dari dinas pendidikan dan kesehatan, yang menyebabkan standar pangan, distribusi, dan keamanan makanan MBG tidak terjaga. JPPI bahkan mendesak pemerintah menghentikan sementara program ini demi mencegah risiko keracunan massal yang lebih luas.
Senada, Prof. Sri Raharjo dari UGM menilai kasus ini menunjukkan kegagalan sistemik dalam pengelolaan MBG. Ia menekankan pentingnya audit rutin, pelatihan berkelanjutan bagi pengelola makanan, serta sanksi tegas bila terjadi kelalaian untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan makanan anak-anak.
Penutup: Langkah Perbaikan untuk Keselamatan Anak
Kasus keracunan dalam program MBG menjadi perhatian serius pemerintah dan para pakar. Dengan komitmen Presiden Prabowo dan dukungan pihak terkait, diharapkan perbaikan sistem pengawasan dan pelaksanaan program dapat segera dilakukan agar tujuan MBG dalam meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dapat tercapai tanpa risiko kesehatan yang membahayakan.

