capoeiravadiacao.org Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI di Desa Lalume menjadi ruang penting bagi pemerintah daerah untuk menegaskan kembali betapa besarnya peran guru bagi masa depan bangsa. Acara ini dihadiri Forkopimda, para kepala OPD, dan ratusan guru dari berbagai kecamatan. Bupati Kolaka Utara, Drs. H. Nurrahman Umar, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Ia menyampaikan bahwa perayaan ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi refleksi tentang tanggung jawab moral seorang pendidik.
Guru merupakan pilar utama dalam mencetak generasi yang berkarakter dan berdaya saing. Tugas mereka tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk budi pekerti dan nilai-nilai luhur Pancasila pada setiap anak didik. Menurut Bupati, tidak ada bangsa yang kuat tanpa guru yang berdedikasi. Mereka bekerja bukan untuk pujian, melainkan karena kesadaran untuk memajukan anak-anak bangsa.
Ia menegaskan bahwa guru hebat adalah guru yang mengajar dengan hati. Mereka bukan hanya mentransfer pengetahuan dari buku ke siswa, tetapi menanamkan nilai moral, kedisiplinan, serta karakter yang akan membentuk masa depan generasi berikutnya. Guru hebat mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan perubahan teknologi, namun dalam waktu yang sama tetap menjaga kearifan lokal sebagai identitas bangsa.
Guru Dituntut Adaptif dan Inovatif
Dalam sambutannya, Bupati Kolaka Utara juga menyoroti perubahan besar dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi digital membuat proses belajar mengajar berubah dengan cepat. Anak-anak sekarang tumbuh dengan internet dan perangkat digital. Guru pun harus mampu mengikuti perubahan tersebut. Pendidikan tidak bisa lagi hanya bertumpu pada metode konvensional.
Ia mendorong para guru untuk terus berinovasi. Kelas harus menjadi ruang inspiratif, tempat siswa merasa aman untuk bertanya, bereksplorasi, dan mengembangkan kemampuan. Guru perlu menghadirkan pembelajaran kreatif yang mendorong rasa ingin tahu dan daya pikir kritis siswa. Lingkungan belajar yang bebas diskriminasi dan penuh empati juga menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter.
Guru yang adaptif adalah guru yang mampu menyesuaikan diri dengan karakter generasi baru. Generasi saat ini lebih cepat belajar melalui visual, diskusi, dan aktivitas langsung. Oleh karena itu, Bupati menegaskan perlunya pendekatan pembelajaran yang lebih modern, dinamis, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Menghapus Beban Administratif Guru
Salah satu isu penting yang diangkat dalam peringatan ini adalah beban administrasi yang selama ini dikeluhkan para guru. Banyak tenaga pendidik yang merasa tugas profesional mereka terbebani oleh berbagai kewajiban administratif. Hal ini sering membuat guru terpecah fokus, sehingga waktu untuk mempersiapkan materi dan membimbing siswa menjadi berkurang.
Bupati Kolaka Utara memahami hal tersebut dan menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memperbaikinya. Ia memastikan bahwa pemerintah sedang mengupayakan penyederhanaan tata kelola pendidikan. Tujuannya agar guru bisa kembali fokus pada tugas utama: mendidik.
Menurutnya, guru tidak seharusnya disibukkan dengan administrasi yang panjang dan berbelit. Guru harus diberi ruang untuk meningkatkan kompetensi, merancang metode pembelajaran yang efektif, dan mendampingi siswa secara lebih dekat. Pemerintah terus melakukan pembenahan agar hambatan birokrasi tidak lagi mengganggu potensi guru.
Menjadikan Peringatan Sebagai Momentum Pengabdian
Bupati Kolaka Utara mengajak seluruh guru menjadikan peringatan Hari Guru Nasional sebagai waktu untuk kembali memperbarui komitmen. Ia menekankan bahwa profesi guru adalah pilihan mulia, sebuah jalan pengabdian yang harus dijalani dengan ketulusan. Guru bukan sekadar pekerja, tetapi pembentuk masa depan bangsa.
Melalui momentum ini, para guru diharapkan kembali menyadari panggilan hati mereka. Mengajar tidak hanya soal pengetahuan, tetapi juga soal pengabdian. Setiap siswa yang mereka bimbing adalah calon pemimpin yang menentukan seperti apa wajah Indonesia di masa mendatang. Karena itu, semangat mengabdi tanpa pamrih menjadi nilai yang harus terus dijaga.
Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah ujung tombak pembangunan manusia. Pembangunan fisik bisa dilakukan siapa saja, tetapi pembangunan karakter dan moral hanya mungkin dilakukan oleh guru yang berdedikasi. Bupati mengajak para pendidik tetap memegang teguh semangat tersebut.
Harapan untuk Pendidikan Kolaka Utara
Dalam penutupnya, Bupati menyampaikan harapan agar semangat kebersamaan antara pemerintah, guru, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan terus menguat. Ia ingin Kolaka Utara menjadi wilayah yang memiliki sistem pendidikan kuat, guru yang profesional, serta siswa yang memiliki karakter unggul.
Ia percaya bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya dilihat dari angka kelulusan, tetapi dari bagaimana siswa tumbuh menjadi pribadi berkarakter, beretika, dan siap menghadapi tantangan zaman. Dengan guru yang bekerja dengan hati, Indonesia yang kuat bukan lagi cita-cita jauh, tetapi kenyataan yang bisa diwujudkan.

Cek Juga Artikel Dari Platform outfit.web.id
