capoeiravadiacao.org Pelaksanaan ujian Beut Kitab Bak Sikula di SMPN 1 Peukan Bada mendapat perhatian langsung dari Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris. Kehadirannya bersama jajaran pejabat daerah membuat suasana ujian terasa lebih istimewa. Dukungan tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi para peserta didik untuk terus mengembangkan pemahaman agama sejak bangku sekolah.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten, mulai dari Asisten I, Plt Kadisdikbud Aceh Besar, Kepala Dinas Dayah, Camat setempat, hingga unsur Muspika. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa pemerintah daerah memandang pendidikan keagamaan sebagai bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia Aceh Besar.
Antusiasme Tinggi dari Peserta Didik
Kepala SMPN 1 Peukan Bada, Ismairi, menyebutkan bahwa program Beut Kitab ini disambut sangat positif oleh siswa-siswi. Mereka belajar kitab kuning dengan bimbingan guru dari dayah yang mengajarkan fiqih, tauhid, dan tasawuf sebagai dasar pembentukan karakter Islami.
Menurutnya, kunjungan Bupati memberikan motivasi tambahan bagi siswa. Banyak dari mereka merasa bangga bahwa kegiatan belajar kitab kuning di sekolah mendapat perhatian langsung dari pimpinan daerah.
“Siswa dan siswi diajarkan ilmu fiqih, tauhid, dan tasawuf. Mereka sangat antusias,” ujarnya.
Program yang dulunya hanya dikenal di lingkungan dayah ini kini hadir langsung di sekolah formal, sehingga wawasan keagamaan anak semakin luas tanpa harus meninggalkan kegiatan pendidikan umum.
Program Unggulan yang Akan Diperluas
Bupati Aceh Besar menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan dan memperluas program Beut Kitab Bak Sikula. Saat ini, program tersebut masih berada pada fase awal dengan 46 sekolah percontohan, terdiri dari 23 SD dan 23 SMP. Namun, pemerintah daerah telah menargetkan dalam tahun-tahun mendatang seluruh SD dan SMP di Aceh Besar akan menerapkan program ini.
Bupati menyampaikan rasa syukurnya karena program tersebut diterima dengan antusias oleh peserta didik, guru, dan orang tua.
“Program unggulan ini akan terus berlanjut karena manfaatnya besar bagi generasi kita,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pendidikan agama yang kuat sejak dini merupakan fondasi bagi pembangunan peradaban yang berkarakter di Aceh Besar.
Sayembara Beut Kitab untuk Tingkatkan Prestasi
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar juga telah merancang langkah lanjutan untuk memacu prestasi siswa. Tahun mendatang, melalui dukungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, akan digelar Sayembara Beut Kitab antarsekolah. Kompetisi ini diharapkan menjadi ajang unjuk kemampuan, sekaligus menanamkan semangat belajar agama yang lebih tinggi di kalangan pelajar.
Dengan adanya sayembara tersebut, sekolah diharapkan menyiapkan siswa terbaik sebagai perwakilan. Semangat berkompetisi akan memacu anak-anak untuk belajar lebih tekun dan memahami kitab kuning secara lebih mendalam.
Tidak Hanya untuk Siswa, Tapi Juga Masyarakat
Menariknya, program Beut Kitab tidak hanya akan menyentuh dunia pendidikan formal. Bupati menyampaikan bahwa program ini juga direncanakan diperluas ke:
- Keuchik
- Imum mukim
- Perangkat gampong
- Tokoh masyarakat di tingkat desa
Dengan demikian, kemampuan membaca dan memahami kitab kuning tidak hanya dimiliki anak sekolah, namun juga menyebar kepada para pemimpin lokal yang menjadi panutan di masyarakat. Upaya ini dianggap sebagai langkah strategis memperkuat syariat Islam di seluruh wilayah Aceh Besar.
Suara Senang dari Para Pelajar
Program Beut Kitab benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para siswa. Muhammad Sultan Syah, salah satu peserta ujian, mengaku sangat senang bisa mempelajari kitab kuning di sekolah. Ia merasa kemampuan agamanya semakin meningkat dan materi yang dipelajari sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ulva Riatul Kaila, siswi lainnya yang merasakan pengalaman belajar berbeda berkat program ini.
“Senang sekali, ilmu kami jadi bertambah. Program ini sangat berguna bagi kami,” ucapnya.
Testimoni langsung dari pelajar menjadi bukti bahwa program tersebut memberi dampak positif, bukan sekadar formalitas kebijakan.
Menguatkan Identitas Aceh Besar
Sebagai daerah yang kuat dalam tradisi keagamaan, Aceh Besar melihat program Beut Kitab sebagai bagian dari usaha membangun generasi Islami yang cerdas dan berakhlak. Pendidikan tidak hanya mengejar literasi umum, tetapi juga membangun adab dan spiritualitas.
Dengan dukungan kuat dari pemerintah daerah, sekolah, dayah, serta masyarakat, program ini diharapkan terus berkembang dan menjadi model pendidikan integratif antara ilmu umum dan ilmu agama di Aceh.

Cek Juga Artikel Dari Platform bengkelpintar.org
