capoeiravadiacao.org Menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke-XXIV Tingkat Kota Depok, Kecamatan Cipayung menjadi pusat perhatian sebagai tuan rumah kegiatan keagamaan terbesar di kota tersebut. Hanya dalam hitungan hari, berbagai pihak bekerja keras menuntaskan persiapan agar seluruh rangkaian acara berjalan tertib, nyaman, dan sesuai dengan standar pelaksanaan MTQH tingkat kota.
Camat Cipayung, Muhammad Reza, menyampaikan bahwa pihaknya bersama seluruh unsur kecamatan telah membentuk panitia lokal yang bertanggung jawab terhadap kesiapan tempat, fasilitas, dan kebutuhan logistik peserta. Panitia ini terdiri dari perangkat kecamatan, kelurahan, tokoh masyarakat, serta perwakilan lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan di wilayah Cipayung.
“Panitia kami bekerja penuh waktu, memastikan semua lokasi lomba dan area pendukung siap digunakan. Dari sepuluh mimbar yang akan digunakan, lima sudah benar-benar siap, termasuk lokasi utama untuk pembukaan acara,” jelas Reza saat meninjau lapangan utama MTQH.
Penataan Venue dan Fasilitas Peserta
Menurut Reza, lokasi utama acara akan menjadi pusat kegiatan pembukaan dan penutupan, sementara sembilan lokasi lainnya disiapkan sebagai mimbar lomba cabang tilawah, tahfidz, tafsir, hingga hadits. Penataan dilakukan agar peserta dan penonton mudah berpindah antar lokasi tanpa mengganggu jalannya perlombaan.
Selain itu, panitia juga menyiapkan fasilitas penginapan untuk kafilah dari seluruh kecamatan di Kota Depok. Salah satu lokasi utama adalah Sekolah Al-Istiqomah, yang ruang kelasnya sementara dialihfungsikan sebagai tempat menginap peserta. Reza menambahkan bahwa kegiatan belajar di sekolah tersebut tetap berjalan dengan sistem pembelajaran digital selama satu minggu.
“Kami ingin memastikan peserta merasa nyaman. Selain sekolah, ada empat rumah warga yang sukarela menyediakan tempat bagi kafilah. Ini bentuk dukungan nyata masyarakat terhadap suksesnya MTQH tahun ini,” ujarnya.
Progres dan Koordinasi Antarlembaga
Reza menuturkan bahwa hingga saat ini, progres keseluruhan persiapan telah mencapai sekitar 50 persen. Berbagai kebutuhan teknis seperti pemasangan tenda, penataan panggung, hingga kelengkapan sound system terus dipenuhi. Panitia juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Depok, LPTQ, dan sejumlah lembaga keagamaan untuk memastikan semua aspek berjalan sesuai jadwal.
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar pelaksanaan MTQH tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga memberikan kesan positif bagi masyarakat dan peserta dari berbagai wilayah. “Kami ingin memastikan kegiatan ini menjadi momentum keagamaan yang berkesan. Tidak hanya dari sisi perlombaan, tetapi juga dari pelayanan, keamanan, dan kenyamanan,” tegasnya.
Peran LPTQ dalam Penguatan Teknis
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kecamatan Cipayung, Ahmad Sofiullah, menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai penyesuaian teknis demi mendukung keberhasilan pelaksanaan MTQH. Sebagai wilayah yang baru pertama kali menjadi tuan rumah, Cipayung ingin memastikan pelaksanaan kali ini menjadi contoh baik bagi kecamatan lainnya di Depok.
“Ini adalah pertama kalinya Cipayung dipercaya menjadi tuan rumah MTQH tingkat kota. Kami sudah melakukan koordinasi intensif dengan panitia lokal, termasuk pengaturan panggung, dekorasi, dan teknis penjurian,” terang Sofiullah.
Ia juga menjelaskan bahwa rapat pembagian tugas telah dijadwalkan agar seluruh tim memahami tanggung jawab masing-masing. Setiap seksi memiliki mandat spesifik, mulai dari konsumsi, transportasi, kebersihan, hingga keamanan. Semua aspek tersebut diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan menjelang hari pelaksanaan.
Antusiasme dan Dukungan Warga
Antusiasme masyarakat terhadap ajang MTQH ini terbilang tinggi. Warga sekitar lokasi kegiatan mulai bergotong royong membersihkan area lingkungan, memperbaiki akses jalan kecil, serta menyiapkan dekorasi bernuansa islami. Sejumlah pelaku usaha kecil juga mulai membuka lapak untuk menyediakan makanan dan minuman bagi peserta serta pengunjung.
“Semangat gotong royong ini sangat terasa. Kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat Cipayung siap menyambut para tamu dan kafilah dari seluruh Depok,” ungkap salah satu warga setempat yang ikut membantu persiapan acara.
Bagi masyarakat, MTQH bukan hanya ajang lomba membaca dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga momen mempererat ukhuwah Islamiyah antarwilayah serta sarana memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah kehidupan modern.
Dampak Sosial dan Religius
Kegiatan MTQH diharapkan mampu memberikan dampak sosial dan religius yang positif. Selain menjadi ajang kompetisi, acara ini berfungsi sebagai wadah pembinaan generasi muda agar lebih mencintai Al-Qur’an. Camat Reza menilai, penyelenggaraan di tingkat kecamatan akan memperkuat peran masyarakat dalam mendukung kegiatan keagamaan yang produktif.
“MTQH bukan sekadar perlombaan, tetapi bentuk pembinaan karakter. Kami ingin anak-anak muda di Cipayung bisa tumbuh menjadi generasi yang mencintai Al-Qur’an dan berakhlak baik,” ujarnya.
Selain lomba tilawah dan tahfidz, MTQH juga akan diisi dengan tausiyah, pameran literasi Islam, serta bazar produk UMKM lokal. Hal ini diharapkan dapat memperluas manfaat kegiatan, tidak hanya di bidang keagamaan tetapi juga ekonomi masyarakat.
Penutup
Empat hari menjelang pembukaan MTQH XXIV Tingkat Kota Depok, Kecamatan Cipayung terus mempercepat seluruh aspek persiapan. Mulai dari penataan mimbar lomba, penyediaan fasilitas penginapan, hingga pembenahan area publik, semuanya dilakukan secara gotong royong antara pemerintah, panitia, dan warga.
Dengan kerja keras ini, Cipayung siap menjadi tuan rumah yang tidak hanya sukses dalam pelaksanaan, tetapi juga sukses dalam memberikan pengalaman religius dan sosial bagi seluruh peserta. MTQH kali ini diharapkan menjadi ajang yang membawa semangat kebersamaan, menumbuhkan kecintaan pada Al-Qur’an, serta memperkuat identitas religius Kota Depok.

Cek Juga Artikel Dari Platform otomotifmotorindo.org
