capoeiravadiacao – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai memperkuat langkah mitigasi bencana jelang datangnya musim hujan yang diperkirakan mencapai puncaknya pada November hingga Desember 2025. Berbagai instansi terkait, termasuk BPBD, Dinas PU, dan TNI-Polri, dikerahkan untuk memastikan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi banjir, longsor, dan angin kencang di sejumlah wilayah rawan.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Muhammad Iqbal, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi lintas sektor guna memetakan wilayah yang berisiko tinggi terhadap bencana. “Kami tidak ingin menunggu sampai terjadi. Saat ini fokus kami adalah pencegahan — memastikan sistem drainase berfungsi, jalur evakuasi siap, dan masyarakat memahami langkah tanggap darurat,” ujarnya di Palembang, Selasa (7/10).
1. Pemetaan Daerah Rawan dan Kesiapan Logistik
BPBD Sumsel telah mengidentifikasi sedikitnya 17 kabupaten dan kota dengan tingkat kerawanan bencana tinggi, termasuk OKU Selatan, Musi Rawas, Lahat, Empat Lawang, dan Banyuasin. Selain banjir, wilayah dataran tinggi seperti Pagar Alam dan Lahat juga berpotensi mengalami longsor akibat curah hujan ekstrem.
Untuk mengantisipasi dampaknya, BPBD menyiapkan gudang logistik regional berisi tenda darurat, perahu karet, obat-obatan, serta kebutuhan dasar lain. Bantuan ini dapat segera dikirim dalam waktu kurang dari 24 jam jika bencana terjadi.
2. Normalisasi Sungai dan Perbaikan Drainase
Pemerintah daerah juga mempercepat program normalisasi sungai dan pembersihan saluran air di kawasan padat penduduk. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumsel melaporkan sudah 60 persen saluran utama di Kota Palembang dibersihkan dari sedimentasi dan sampah rumah tangga.
“Kami bekerja sama dengan masyarakat melalui program gotong royong setiap akhir pekan. Partisipasi warga menjadi kunci agar sistem drainase tidak tersumbat saat hujan deras,” jelas Kepala Dinas PUPR, Ahmad Lutfi.
3. Edukasi dan Pelatihan Warga
Selain infrastruktur, pemerintah juga menekankan aspek edukasi masyarakat. Pelatihan tanggap darurat dan evakuasi mandiri diadakan di sejumlah sekolah dan desa rawan banjir. BPBD menargetkan 5.000 warga mengikuti simulasi bencana pada akhir Oktober mendatang.
“Bencana tidak bisa dicegah, tapi dampaknya bisa diminimalkan dengan kesiapsiagaan. Masyarakat harus tahu apa yang dilakukan ketika sirene peringatan berbunyi atau air mulai naik,” ujar Iqbal.
4. Kolaborasi dengan BMKG dan TNI-Polri
BPBD Sumsel juga menjalin kerja sama intens dengan BMKG Kenten Palembang untuk memperbarui informasi cuaca secara real-time. Data curah hujan harian dan potensi ekstrem akan disebarkan melalui kanal resmi dan media sosial BPBD agar masyarakat dapat bersiap lebih awal.
Sementara itu, TNI dan Polri akan dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan distribusi bantuan. “Kami sudah siapkan personel dan peralatan di tiap koramil dan polsek. Begitu ada laporan, kami bisa bergerak cepat,” kata Kapolda Sumsel Irjen Asep Suhendar.
5. Pemerintah Ajak Masyarakat Waspada
Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di bantaran sungai Musi dan anak sungainya. Ia juga meminta kepala daerah di tingkat kabupaten/kota aktif melaporkan kondisi terkini agar langkah penanganan bisa cepat diambil.
“Kesadaran masyarakat adalah benteng pertama dalam mitigasi bencana. Pemerintah sudah siapkan sistem, tapi tanpa kepedulian warga, hasilnya tidak akan maksimal,” ujar Deru dalam keterangan tertulisnya.
Selain upaya teknis, Pemprov Sumsel juga mengalokasikan dana tak terduga untuk mendukung operasi tanggap darurat jika terjadi bencana besar. Anggaran tersebut akan difokuskan pada kebutuhan logistik, perbaikan infrastruktur rusak, dan pemulihan ekonomi masyarakat terdampak.
Dengan koordinasi yang semakin solid antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, Sumatera Selatan berharap dapat melalui musim hujan tahun ini dengan minim korban dan kerusakan. Upaya mitigasi dini menjadi bukti bahwa kesiapsiagaan bukan sekadar reaksi terhadap bencana, tetapi investasi penting bagi keselamatan bersama.

