capoeiravadiacao – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Natuna terus memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran di wilayah perbatasan. Langkah terbaru dilakukan dengan menambah satu unit armada pemadam berkapasitas 3.000 liter, yang resmi dioperasikan pada Senin (6/10). Penambahan armada ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan respons dan memperluas jangkauan layanan penanganan kebakaran di daerah kepulauan tersebut.
Kepala Disdamkarmat Natuna, Syarifuddin, mengatakan bahwa tambahan kendaraan pemadam ini merupakan bagian dari program penguatan sarana prasarana keselamatan publik yang didanai melalui APBD 2025. “Selama ini kami menghadapi keterbatasan armada dan medan geografis yang cukup menantang. Dengan tambahan ini, kami bisa menjangkau wilayah yang sebelumnya sulit diakses,” ujarnya di sela acara peresmian di halaman Kantor Disdamkarmat Natuna.
Armada baru tersebut dilengkapi dengan pompa bertekanan tinggi, selang sepanjang 60 meter, dan sistem foam mix yang memungkinkan penyemprotan lebih efisien dalam memadamkan api di area padat penduduk maupun lahan terbuka. Kendaraan ini juga dirancang untuk dapat bergerak cepat di jalan sempit dan medan berbukit, yang banyak dijumpai di wilayah Natuna.
Fokus Perkuat Wilayah Perbatasan dan Kepulauan
Disdamkarmat menilai penambahan armada ini penting mengingat kondisi geografis Natuna yang terdiri dari pulau-pulau dengan akses terbatas. Beberapa wilayah seperti Pulau Sedanau, Bunguran Timur Laut, dan Pulau Midai kerap mengalami kesulitan saat terjadi kebakaran karena keterbatasan sumber air dan jarak antarpermukiman yang jauh.
“Armada ini akan difokuskan untuk membantu pos pemadam di wilayah Bunguran Timur Laut yang sering menghadapi kebakaran lahan dan pemukiman,” kata Syarifuddin. Ia menambahkan, ke depan pihaknya juga berencana menambah dua unit kendaraan serupa agar setiap kecamatan memiliki minimal satu armada utama.
Selain penambahan kendaraan, Disdamkarmat Natuna juga melakukan pelatihan rutin bagi personel dan simulasi penanganan kebakaran terpadu bersama aparat desa, TNI, dan BPBD. Tujuannya, membangun koordinasi lintas lembaga agar penanganan bencana bisa lebih cepat dan efektif.
Tantangan: Medan Sulit dan Keterbatasan SDM
Meski ada peningkatan fasilitas, tantangan utama masih terletak pada jumlah personel dan akses distribusi air. Saat ini, Disdamkarmat Natuna hanya memiliki 48 petugas aktif yang bertugas di sembilan kecamatan. “Idealnya, dengan wilayah seluas ini, kami membutuhkan minimal 80 petugas agar bisa siaga penuh 24 jam,” jelas Syarifuddin.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur air bersih di setiap wilayah. Banyak kasus kebakaran di daerah pesisir sulit ditangani karena tidak ada sumber air memadai. Untuk itu, Disdamkarmat telah mengusulkan pembangunan tandon air darurat dan sistem pipa penyalur air laut untuk digunakan sebagai alternatif saat kondisi kering.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Natuna, Wan Siswandi, yang hadir dalam peresmian, mengapresiasi kinerja Disdamkarmat dan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kapasitas layanan kebakaran dan penyelamatan. “Wilayah kita ini berbentuk kepulauan dan jauh dari pusat logistik, sehingga kita harus mandiri dalam hal kesiapsiagaan bencana. Penambahan armada ini langkah nyata memperkuat perlindungan masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Natuna juga menargetkan pembangunan pos pemadam terpadu di setiap wilayah padat penduduk mulai tahun depan. Pos tersebut akan dilengkapi alat komunikasi darurat dan peralatan evakuasi ringan yang dapat digunakan warga sebelum tim utama tiba di lokasi kejadian.
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Selain peningkatan peralatan, Disdamkarmat Natuna kini aktif melakukan sosialisasi bahaya kebakaran rumah tangga di sekolah dan lingkungan warga. Banyak kasus kebakaran di Natuna dipicu oleh korsleting listrik dan penggunaan kompor gas yang tidak aman. “Kami ingin membangun budaya waspada kebakaran sejak dini. Pencegahan jauh lebih penting daripada pemadaman,” tegas Syarifuddin.
Melalui pendekatan edukatif ini, pemerintah berharap masyarakat ikut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman. Disdamkarmat juga mendorong pembentukan relawan pemadam desa, yang akan menjadi garda terdepan sebelum armada utama tiba.
Harapan ke Depan
Dengan tambahan armada 3.000 liter ini, Natuna kini memiliki total enam unit kendaraan pemadam yang tersebar di beberapa kecamatan. Meski jumlah itu belum ideal, langkah ini dianggap sebagai kemajuan besar dalam sistem penanggulangan kebakaran daerah perbatasan.
“Harapan kami, pemerintah pusat juga bisa membantu dengan dukungan logistik tambahan, termasuk kendaraan amfibi yang cocok untuk wilayah pulau,” kata Syarifuddin menutup pernyataannya.
Penambahan armada ini menjadi bukti nyata komitmen Natuna memperkuat kesiapsiagaan terhadap kebakaran, baik di darat maupun pesisir. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait, daerah kepulauan di ujung utara Indonesia itu terus berupaya membangun sistem keselamatan publik yang tangguh dan berkelanjutan.

